Selamat pagi anak - anak kelas 6 yang baik hati. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat. Hari ini tema pelajaran agama kita tentang "Menghormati Hidup". Untuk pelajaran agama hari ini silahkan lihat alur dibawah ini dan jika anak - anak melihat ada spasi panjang/jarak panjang di bawah ini, mohon tetap scrol ke bawah karena ada lanjutannya.Trimakasi.
1. Membaca cerita dibawah ini :
2. Silahkan dibaca peneguhan dari kisah "Mendengar dan menaati hati nurani (Tidak Perlu dicatat)
Setiap orang memiliki keinginan, keperluan dan kebutuhan. Oleh karena itulah, manusia berusaha untuk mewujudkannya. Namun, karena keadaan yang berbeda-beda, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Sebagaimana teman-temannya memiliki mainan, Edo pun memiliki keinginan untuk memilikinya. Tetapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, Edo belum atau tidak dapat mewujudkan keinginannya. Ada kalanya, orang mendapat kesempatan yang tidak wajar, untuk dapat mewujudkan keinginannya, misalnya dengan menemukan sejumlah uang dan barang berharga.
Tetapi, hal itu dipandang bertentangan dengan keputusan hati nurani, karena kesempatan yang tidak wajar tersebut, mendorong orang untuk menggunakan cara yang tidak baik pula dalam mewujudkan keinginannya. Hati nurani atau suara hati memberikan pertimbangan untuk membuat suatu keputusan yang tepat. Sebab keinginan, kebutuhan atau cita-cita yang sangat baik, menjadi tidak baik jika ditempuh dengan cara-cara yang tidak baik dan tidak wajar.
3. Membaca Kitab Suci : Lukas 22: 54-62
4. Peneguhan Lukas 22: 54-62 ( Tidak usah dicatat)
Suasana sulit, terjepit dan mengancam, memaksa Petrus
menyangkal Yesus, bahkan hingga tiga kali. Ia terpaksa
melakukan penyangkalan, dengan berbagai pertimbangan:
demi keselamatan pribadi, demi nama baik, dan demi
kepentingan diri sendiri.
Setelah Petrus menyangkal, Yesus menoleh dan memandang
Petrus. Kisah ini menegaskan bahwa Tuhan menyuarakan
kehendak-Nya di dalam hati setiap orang.
Dalam lubuk hati setiap orang, hati nurani bekerja.
Ia memberikan perintah untuk melakukan yang baik dan
menghindari perbuatan jahat. Hati nurani juga menilai
keputusan kita, keputusan itu baik atau jahat.
Santo Paulus sudah mengatakan kepada kita bahwa
dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hukum Allah dan hukum
dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah
menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju
kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu
ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati
manusia (Roma 7:13-26).
Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes artikel
16, antara lain berkata: “Di dalam hati nuraninya manusia
menemui suatu hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum
yang berseru kepada manusia untuk menjauhkan yang jahat
dan memanggil manusia untuk melakukan yang baik.
Hukum
yang ditaman dalam hati manusia oleh Allah sendiri.”
Petrus menyadari bahwa dirinya telah mengingkari hati
nuraninya. Petrus menyadari bahwa tindakannya itu salah. Hati
nuraninya menyalahkan. Ia menangis menyesali perbuatannya.
5. Rangkuman (Silahkan dicatat di buku catatan masing - masing)
a. Mengikuti suara hati dalam segala hal
Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan suara
hatinya, maka hati nuraninya akan semakin terang, tepat,
dan berwibawa.
Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati,
keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat; dipercaya oleh
orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra
dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya,
karena mereka akan memandang Allah” (Matius 5:8).
b. Mencari keterangan pada sumber yang baik
Membaca Kitab Suci, Bacaan rohani, film, dan buku-buku
yang bermutu.
Bertanya kepada orang yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman.
Ikut dalam kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret dan
kegiatan pendampingan iman lainnya.
c. Koreksi diri atau intropeksi
Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu
mengarahkan hidup kita
Selamat Belajar Tuhan Memberkati